Hilirisasi menjadi istilah yang terus diamplifikasi pemerintah. Bukan hanya semasa Presiden Jokowi, tetapi juga berlanjut dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Secara harfiah, hilirisasi merupakan proses pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Di bidang pertambangan, menurut laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hilirisasi diartikan tidak sekadar mengekspor mineral dalam bentuk mentah, tetapi juga memprosesnya menjadi barang-barang bernilai tambah seperti logam olahan dan produk mineral lainnya.
Prabowo menegaskan, hilirisasi bersifat mutlak karena merupakan kunci kebangkitan Indonesia. Sebab, hilirisasi merupakan langkah awal Indonesia melakukan industrialisasi.
Kepala Negara pun menginstruksikan kepada kementerian terkait untuk merumuskan program hilirisasi 26 komoditas utama. Wujud nyata hilirisasi tak lepas dari komitmen MIND ID dalam mengawal program ini.
Grup MIND ID dalam kurun waktu lima tahun terakhir, telah mengucurkan investasi hingga 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp90,6 triliun (asumsi kurs Rp15.100 per dolar AS) dalam pengembangan hilirisasi mineral Indonesia.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menegaskan, MIND ID konsisten mengalokasikan investasi besar dalam menyukseskan program hilirisasi dan industrialisasi demi meningkatkan nilai tambah dari mineral kelolaan sekaligus multiplier effect ekonomi yang lebih optimal.
Menurut lulusan Bachelor of Business Administration University of Houston dan Bachelor of Economy University of Texas ini, investasi merupakan salah satu kunci paling krusial dalam menyukseskan hilirisasi dan industrialisasi Indonesia. Inisiatif tersebut akan mengukuhkan posisi sebagai motor penggerak masa depan.