NEW YORK, iNews.id - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa (5/7/2022) atau Rabu (6/7/2022) dinihari WIB. Permintaan safe-heaven membawa dolar melonjak 1,6 persen ke level tertinggi sejak 2022.
Pemesanan dolar yang besar sejak awal perdagangan memicu mata uang dunia berguguran. Euro merosot 1,7 persen ke posisi terendah dalam dua dekade karena lonjakan terbaru harga gas Eropa memicu kekhawatiran resesi.
Hal itu, juga menjadi penurunan satu hari terbesar untuk euro dan kenaikan satu hari terbesar dolar sejak pandemi Covid-19 mengguncang pasar keuangan, pada Maret 2020.
Seperti dikutip Reuters, Rabu (6/7/2022), pesanan dolar AS yang besar di awal perdagangan pasar keuangan London, memicu reaksi berantai dan mempercepat penurunan euro saat menembus level terendah 2017 hingga jatuh ke 1,0236 dolar.
Volatilitas yang berat juga membuat euro turun ke level terendah terhadap franc Swiss sejak bank sentral Swiss (SNB) meninggalkan batas mata uangnya pada 2015. Euro jatuh juga terhadap pondsterling, meskipun kekhawatiran ekonomi dan politik telah meninggalkannya di bawah 1,20 dolar lagi.