Nasib TikTok, yang digunakan oleh sekitar 170 juta orang AS, telah menjadi masalah besar di Washington di mana para anggota parlemen mengeluh bahwa kantor mereka dibanjiri panggilan dari pengguna TikTok yang menentang UU tersebut.
CEO TikTok Shou Zi Chew dikabarkan akan mengunjungi Washington minggu ini, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut. Jika RUU tersebut ditandatangani menjadi Undang-Undang akan menyebabkan larangan terhadap TikTok di AS dan akan mengeluarkan miliaran dolar dari kantong para pencipta dan usaha kecil..
Perusahaan disebut juga akan menggunakan hak hukumnya untuk mencegah larangan tersebut. RUU tersebut memberi perusahaan waktu 165 hari untuk mengajukan gugatan hukum setelah ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, yang telah mengkonfirmasi akan menandatangani aturan tersebut pada pekan lalu.
Iklim politik di Washington, pada saat banyak politisi tidak ingin dianggap bersikap lunak terhadap China selama tahun pemilu, semakin mendukung RUU tersebut. Namun, masih ada kekhawatiran mengenai dampak larangan terhadap pemilih muda.
Kementerian Luar Negeri China telah mengkritik undang-undang tersebut, dengan alasan meski AS tidak pernah menemukan bukti bahwa TikTok merupakan ancaman terhadap keamanan nasional AS, mereka tidak pernah berhenti mengejar TikTok.