JAKARTA, iNews.id - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memprediksi pasar crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah belum pulih 100 persen pada 2021. Kendati pandemi Covid-19 tidak berdampak terlalu signifikan terhadap industri sawit, namun sejumlah faktor, seperti perubahan perilaku konsumen dan harga komoditas minyak sawit menjadi penentu tahun depan.
"Tahun depan mungkin belum 100 persen pulih karena New Normal akan terjadi beberapa perubahan perilaku dalam konsumsi dan lainnya," ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dalam jumpa pers virtual, Jumat (20/11/2020).
Menurut Joko, pasar masih akan menyesuaikan diri dengan kondisi New Normal. Sementara konsumsi di dalam negeri terjadi peningkatan terutama untuk oleokimia.
"Perilaku hidup bersih akan menjadi tren. Dan yang perlu di highlight tahun ini adalah konsumsi oleokimia dalam negeri meningkat," katanya.
Joko menuturkan, untuk di dalam negeri, pemerintah terlihat konsisten dengan kebijakan program biodiesel. Ini menjadi andalan bagi Indonesia untuk mengendalikan pasokan dan permintaan di tahun depan.
Dia juga menyoroti implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada tahun depan yang diharapkan bisa memberikan dukungan kepada industri sawit. "Mestinya industri ini bisa mendapatkan dukungan yang lebih baik melalui implementasi UU Cipta Kerja. Saya pikir ini sangat challenging dan perlu koordinasi sinergi dengan semua pihak," ujarnya.
Adapun strategi yang akan dilakukan pelaku usaha industri sawit tahun depan adalah menjaga operasional berjalan normal.