PORT-AU-PRINCE, iNews.id - Pemerintah Haiti menaikkan upah minimum sebesar 54 persen pada Senin (21/2/2022). Hal tersebut dilakukan setelah aksi demonstrasi berminggu-minggu oleh pekerja garmen yang menyebut upah mereka tak cukup untuk mengimbangi kenaikan biaya hidup.
Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry dalam tweet-nya di Twitter menjelaskan, skala kenaikan upah yang bervariasi menurut kegiatan ekonomi, dengan peningkatan terbesar terjadi pada pekerja di bidang-bidang seperti industri listrik dan telekomunikasi.
Karyawan di sektor manufaktur pakaian yang mengekspor produk jadi ke pengecer Amerika Serikat (AS) menerima kenaikan 37 persen. Ini membuat upah mereka hanya di bawah 7,50 dolar AS per hari, dibandingkan dengan 15 dolar AS per hari yang diminta oleh para pemimpin serikat pekerja.
Selama beberapa dekade, Haiti telah mempromosikan dirinya sebagai pusat manufaktur pakaian berkat upah rendah dan kedekatannya dengan pasar AS.