SEOUL, iNews.id - Harga produk mi instan di Korea Selatan (Korsel) meningkat tajam pada Oktober 2021, naik 11 persen dibanding periode yang sama tahun. Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak 12 tahun lalu atau pada 2009.
Dikutip dari Korea Herald, kenaikan harga mi instan memimpin kenaikan harga pangan di negara itu secara keseluruhan. Berdasarkan data Badan Statistik Korea, harga mi instan mencapai rekor tertinggi pada bulan lalu, tumbuh dengan margin terbesar sejak Februari 2009.
Empat pemain utama pasar mi di Korsel, yakni Ningshim, Ottogi, samyang, dan Paldo telah menaikkan harga produk mereka sejak Agustus 2021. Alasannya karena naiknya harga bahan baku seperti tepung dan minyak sawit. Adapun harga grosir Shin Ramyun yang merupakan mi instan paling laris dari Nongshim naik lebih dari 7 persen pada Agustus.
Namun data pemerintah menunjukkan tidak hanya mi instan yang naik harganya, produk berbasis tepung juga mengalami kenaikan tajam tahun ini. Hal itu karena naiknya harga biji-bijian di pasar internasional.
Mi secara keseluruhan, bukan hanya mi instan, harganya tahun ini meningkat 19,4 persen dibanding tahun lalu, diikuti biskuit sebesar 6,6 persen, pasta 6,4 persen, roti 6 persen, dan makanan ringan 1,9 persen. Harga makanan olahan di Korsel diproyeksi akan terus naik, sehingga akan mendorong angka inflasi lebih tinggi.