HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah melemah tipis pada perdagangan akhir pekan, tetapi meningkat untuk minggu kedua berturut-turut. Hal ini disebabkan para investor mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemungkinan gangguan pasokan di Timur Tengah dan dampak badai milton terhadap permintaan bahan bakar di Florida, Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup turun 36 sen atau 0,45 persen ke level 79,04 dolar AS per barel pada hari Jumat. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 29 sen 0,38 persen menjadi 75,56 dolar AS per barel.
Namun, sepekan ini kedua patokan minyak mentah ini naik lebih dari 1 persen. Intercontinental Exchange memperkirakan posisi beli bersih minyak mentah Brent sebanyak 123.226 kontrak menjadi 165.008 pada pekan ini.
"Pasar dapat merasakan ketegangan karena Israel mempertimbangkan ukuran dan bentuk respons mereka terhadap serangan rudal besar-besaran Iran. Jika Israel menghancurkan infrastruktur minyak dan gas Iran, harga akan naik," ucap Kepala Ekonom di Matador Economics, Tim Snyder dalam sebuah catatan dikutip, Minggu (13/10/2024).
Harga acuan minyak mentah melonjak sepanjang bulan ini setelah Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal terhadap Israel pada 1 Oktober. Hal ini sekaligus meningkatkan prospek pembalasan terhadap fasilitas minyak Iran.