Menurut pakar Eropa Timur di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan Janis Kluge, pengeluaran Rusia juga meningkat tajam, baik pada militer, dan pada langkah-langkah untuk melindungi ekonomi dari dampak sanksi Barat.
Dia mengatakan, data real-time pemerintah Rusia menunjukkan anggaran negara itu defisit saat ini. Dia menambahkan bahwa lubang di keuangan Kremlin bisa menjadi lebih luas karena pengeluaran militer yang meningkat.
"Pengeluaran militer awalnya direncanakan menjadi 3,5 triliun rubel tahun ini, tetapi tingkat ini kemungkinan besar sudah terlampaui pada bulan September," kata Kluge, dikutip dari CNN Business, Sabtu (17/9/2022).
Harian bisnis Rusia Vedomosti melaporkan pada Rabu (14/9/2022) waktu setempat, mengutip sumber yang dekat dengan pemerintah, Kementerian Keuangan Rusia telah memberi tahu lembaga pemerintah bahwa mereka perlu memangkas pengeluaran sebesar 10 persen pada 2023. Namun, pengeluaran pertahanan akan meningkat, menurut sumber yang dekat dengan Kementerian Pertahanan.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal pekan ini membantah ekonomi negaranya sedang dalam masalah. Dia mengatakan, taktik 'economic blitzkrieg' Barat telah gagal, dan Rusia dapat mengatasi tekanan eksternal.