Imbas Virus Korona, Maskapai Global Diprediksi Kehilangan Pendapatan Rp400 Triliun

Rahmat Fiansyah
Pesawat. (Foto: AFP)

IATA memprediksi pendapatan maskapai global akan hilang lebih besar lagi jika dampak virus korona terus meluas. Revisi proyeksi itu terutama mengasumsikan virus tersebut sebagian besar terkonsentrasi di China.

Berdasarkan pengalaman wabah virus SARS pada 2003 lalu, virus korona diprediksi akan menciptakan pola V tajam pada grafik permintaan perjalanan udara. Penurunan akan berlangsung sekitar enam bulan, namun setelah itu pulih dengan sangat cepat.

"Maskapai menghadapi situasi pengambilan keputusan yang sulit untuk memangkas kapasitas kursi, dan dalam beberapa kasus mengurangi rute. Upaya menurunkan biaya bahan bakar bisa menjadi strategi untuk mengompensasi kehilangan pendapatan. Ini akan menjadi tahun yang sangat berat bagi maskapai," kata de Juniac.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Internasional
5 bulan lalu

Covid-19 Mulai Renggut Nyawa di India, Hampir 4.000 Orang Terinfeksi

Internasional
8 bulan lalu

Kacau! Listrik Padam Bandara Heathrow London Ganggu Penerbangan Seluruh Dunia

Bisnis
9 bulan lalu

OJK Setujui Rights Issue MNC Energy Investments, Target Dana Rp1,27 Triliun

Bisnis
1 tahun lalu

Relaksasi Bea Impor Suku Cadang Pesawat Disetujui Kemenkeu, Menhub Harap Harga Tiket Pesawat Turun

Bisnis
2 tahun lalu

Menhub Hadiri Diskusi ICAO di Arab Saudi, Beberkan 3 Tantangan Industri Penerbangan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal