JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Indonesia memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Keputusan tersebut dinilai menelan dana besar.
Berdasarkan studi kelayakan (feasibility study) Bappenas, pembangunan ibu kota baru membutuhkan dana Rp466 triliun. APBN menanggung 19 persen sementara 81 persen sisanya atau Rp370 triliun akan menarik dana dari BUMN dan swasta.
Untuk menarik dana investor, pemerintah menggalangnya lewat skema sovereign wealth fund (SWF). Target dana yang terkumpul sedikitnya 20 miliar dolar AS atau Rp280 triliun.
Presiden Jokowi telah menunjuk tiga figur internasional dari latar belakang yang berbeda dalam dewan pengarah ibu kota baru. Mereka masing-masing Mantan PM Inggris Tony Blair, Pangeran UEA Mohammed bin Zayed Al Nayhan, dan CEO SoftBank Masayoshi Son.
Selain itu, konsep desain ibu kota dibuat semenarik mungkin sebagai kota masa depan yang ideal. Konsep Nagara Rimba Nusantara menawarkan aspek alam dan kemajuan teknologi yang dipadupadankan.