"Tapi tampaknya pemerintah China sudah bisa gerak cepat dan gesit untuk menyuntikkan likuiditas atas utang yang mencapai 2 persen dari PDB China tersebut," tuturnya.
Dirinya berharap kabar buruk dari China itu tidak terlalu membawa dampak buruk bagi pasar modal Indonesia.
Mudah-mudahan, efek sentimen negatifnya di market akan lambat laun mencair setelah ada kabar bailout," tutur Lisa.