"Begitu Freeport sekarang 51 persen menjadi milik BUMN, menjadi milik kita, tahun lalu smelter langsung saya perintah langsung dibangun karena sudah milik kita sendiri. Mayoritas milik kita. langsung dibangun di Gresik," ujar Jokowi.
Usai pembangunan smelter tersebut, Jokowi meyakini bahan mentah yang diproduksi Freeport dapat dimurnikan dan menghasilkan berpuluh kali lipat dari yang dihasilkan Freeport selama ini.
"Nanti kita lihat dari tembaga ini akan dismeltering ini akan dapat berapa miliar kita belum tahu. Tapi saya meyakini bisa lipat 20 kali yang biasanya kita kirim," kata Jokowi.
Selama ini Jokowi mengetahui Freeport hanya mengahasilkan tembaga saja. Namun, dirinya tidak memungkiri ada kandungan lain yang dihasilkan Freeport.
"Kadang-kadang kita kirim bukan hanya tembaga saja, bahan mentah kita kirim di dalamnya juga ada emasnya juga mana kita tahu? Nanti kalau udah diproses di smelter baru kita tahu 40 tahun lebih mungkin kita dibohongi. Emasnya mungkin lebih banyak dari tembaganya tapi saya belum bisa menyampaikan karena memang belum dilakukan produksi smelter kita," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan tetap berpegang teguh untuk menghentikan ekspor tembaga dan bauksit nantinya. "Tembaga stop, bauksit stop inilah nanti yang akan berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi kita dan berkontribusi membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya," tutur Jokowi.