JAKARTA, iNews.id — Kantor akuntan publik terbesar di dunia, Deloitte, akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.200 karyawan atau 1,5 persen dari total tenaga kerjanya di Amerika Serikat (AS)
Hal ini dilakukan akibat perlambatan ekonomi yang turut berimbas pada bisnis konsultasi. Pemangkasan akan lebih tinggi di bidang-bidang seperti bisnis penasihat keuangan, yang telah dipengaruhi oleh kemerosotan dalam aktivitas merger dan akuisisi.
"Bisnis kami di AS terus mengalami permintaan klien yang kuat pada beberapa waktu lalu. Namun, saat pertumbuhan melambat, kami mengambil tindakan sederhana jika diperlukan,” ujar juru bicara Deloitte, dilansir dari Financial Times, Sabtu (22/4/2023).
Seperti diketahui, Deloitte pada pandemi Covid-19 melakukan perekrutan besar-besaran saat perusahaan sedang berkembang pesat. Hal ini dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan dari para perusahaan yang berkonsultasi tentang mengakselerasi dan mentranformasikan teknologi ke dalam struktur organisasi karena aktivitas bekerja dari jarak jauh.
Jumlah karyawan Deloitte di AS membengkak dari 65.000 pada 2021 menjadi 80.000 pada 2022.