Skenario terburuk, menurut para ahli, jika raksasa Credit Suisse harus mengajukan kebangkrutan Bab 11. Peristiwa semacam itu akan memiliki efek riak negatif pada sistem keuangan lainnya karena eksposur pihak lawan menjadi lebih menjadi masalah. Namun, jauh sebelum itu, bank harus mencapai titik di mana dia tidak dapat mendanai asetnya.
"Di bawah skenario itu, pertanyaan besarnya adalah bagaimana regulator akan merespons," ucap Angel.
Perusahaan kemungkinan besar akan dipaksa untuk rekapitalisasi atau mengumpulkan uang pada tingkat yang terdilusi atau meminjam melalui fasilitas pinjaman diskon bank sentral.
Di masa lalu, lembaga keuangan yang mengalami krisis telah mencoba memperbaiki rasio modal dengan menjual aset atau menyelesaikan kesepakatan atau merger dengan lembaga lain. Upaya terakhir dari regulator untuk menghindari kebangkrutan akan menjadi solusi rekayasa pemerintah yang serupa dengan 2008, ketika bank sentral Swiss masuk dengan dana darurat untuk bank-bank seperti UBS (Credit Suisse dibangkitkan di luar modal pada saat itu).
Namun, bagi Angle, kasus Lehman tetap tidak mungkin menimpa Credit Suisse karena kondisi perbankan Swiss tersebut lebih spesifik, di mana bank telah membuat kesalahan dengan skandal dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang membayar harganya untuk itu.
Sementara itu, analis KBW menyamakan situasi Credit Suisse saat ini dengan Deutsche Bank pada 2016, ketika bank menghadapi kekhawatiran serupa tentang likuiditas. Deutsche Bank sedang menghadapi penyelidikan federal terkait dengan sekuritas berbasis hipotek saat itu, CDS melonjak tinggi, peringkat utang bank diturunkan, dan beberapa klien berhenti berbisnis dengan perusahaan. Namun tekanan akhirnya mereda karena bank mencapai biaya penyelesaian yang lebih kecil dari yang diperkirakan dan mampu mengumpulkan modal baru hampir 8 miliar dolar AS.
CEO Credit Suisse Ulrich Körner mengatakan bahwa bank berada pada saat kritis dalam upaya restrukturisasi. Dia pun mendesak karyawan untuk tidak membingungkan kinerja harga saham perusahaan dengan basis modal yang kuat dan posisi likuiditas bank.
Adapun Credit Suisse telah membahas penjualan aset sebagai bagian dari perombakan strategis, dengan pembaruan bisnis yang dijadwalkan bersamaan dengan rilis pendapatan kuartal III pada 27 Oktober mendatang. Kedua analis di Deutsche Bank dan KBW baru-baru ini memperkirakan rencana restrukturisasi Credit Suisse akan menelan biaya sekitar 4 miliar dolar AS.
Meskipun diyakini kasus Credit Suisse tidak akan menjadi Lehman Brothers, namun para analis mengatakan, ada risiko eksekusi yang signifikan dari rencana strategis baru perusahaan dan pasar memperkirakan apa yang kemungkinan akan menjadi peningkatan modal yang sangat dilutif.
Analis JPMorgan juga berpendapat Credit Suisse masih memiliki modal dan likuiditas yang sehat. Itu berdasarkan hasil keuangan dari rilis kuartal terakhir.