JAKARTA, iNews.id - Sejumlah pihak mengeluhkan harga vaksin gotong royong yang dianggap mahal, di mana harga vaksinasi mandiri ini dipatok Rp1 juta per karyawan. Namun menurut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), harga vaksin tersebut lebih murah dibanding negara lain.
Dalam skema vaksin gotong royong, setiap karyawan mendapatkan dua kali suntikan dosis vaksin Covid-19. Satu kali suntikan dibebankan sebesar Rp500.000. Jumlah itu terbagi atas Rp375.000 satu dosis vaksin dan satu kali penyuntikan senilai Rp125.000.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelasakan bahwa harga vaksinasi yang dipatok pemerintah lebih murah jika dibandingkan dengan harga yang ditetapkan negara lain di dunia. Bahkan, Indonesia menduduki urutan kedua negara dengan tarif vaksinasi termurah di dunia.
"Kalau dibilang mahal kenapa? Vaksin kita ini, Sinopharm ini nomor dua termurah dibandingkan negara-negara lain. Harga di China satu dosis Sinopharm itu 30 dolar AS. Kita nomor dua termurah dibandingkan negara-negara lain," ujar Arya dalam Webinar, Jumat (21/5/2021).
Dia menyebut, proses penetapan harga melibatkan sejumlah pihak baik dari kalangan kementerian dan lembaga (K/L) terkait hingga pihak swasta.