JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono menegaskan, pembangunan IKN akan mengusung konsep kota ramah lingkungan. Dia berharap, ibu kota baru ini bisa serendah mungkin menghasilkan emisi karbon.
Bambang menyampaikan, cara terdekat untuk menekan jumlah emisi perkotaan yaitu dengan mengatur kendaraan yang menjadi alat mobilitas harian di kota. Badan Otorita IKN akan meperketat mobilitas kendaraan konvensional di IKN, sehingga masyarakat jika ingin menggunakan kendaraan pribadi paling tidak menggunakan kendaraan listrik.
"Semuanya green, tidak boleh ada kendaraan yang pakai BBM ke dalam (IKN), semuanya kita pakai kendaraan yang ramah lingkungan. Apakah itu listrik atau hidrogen dan sebagainya," ujar Bambang usai menghadiri acara Sustainable Action for Future Economy (SAFE) di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Dari sisi pengadaan listrik, Bambang menyebut pihaknya mengupayakan untuk menggunakan energi baru terbarukan (EBT). Baik untuk kebutuhan listrik kota, maupun penggunaan listrik residensial seperti rumah dinas menteri hingga rusun Aparatur Sipil Negara (ASN).
Terkait pengadaan kebutuhan listrik kota dari EBT, Bambang mengatakan, saat ini PT PLN (Persero) telah berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dari solar panel dengan kapasitas awal 50 Megawatt (MW) hingga tahun 2024. Selain itu, juga akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.