Auditor mencatat, validitas kemampuan AirAsia X untuk melanjutkan operasional akan sangat tergantung pada keberhasilan implementasi dari beberapa inisiatif termasuk usulan restrukturisasi utang, penggalangan dana, serta revisi rencana bisnis, di mana maskapai mengoperasikan struktur biaya yang lebih ramping dan lebih berkelanjutan.
"Mengingat ketidakpastian ganda, kami tidak dapat membentuk opini atas laporan keuangan karena potensi interaksi ketidakpastian dan kemungkinan efek kumulatifnya pada laporan keuangan," tulis auditor dalam laporannya.
Sementara dalam pengajuan bursa saham, AirAsia X menyatakan, tengah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran yang dilaporkan auditornya, yang telah memicu status kesulitan keuangan dari Bursa Malaysia.
Berdasarkan persyaratan bursa, AirAsia X yang segera bertemu kreditornya pada 12 November 2021 mendatang untuk restrukturisasi utang, akan memiliki waktu satu tahun guna memperbaiki kondisi keuangannya atau menghadapi delisting.