Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN (Persero), Gregorius Adi Trianto mengatakan, PLN berencana mendukung upaya transisi energi yang dicanangkan pemerintah dengan mengembangkan 61 GW pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2040.
Sebanyak 31 GW pasokan listrik akan berasal dari pembangkit base-load berbasis energi hidro sebesar 19,8 GW dan panas bumi sebesar 7,1 GW, serta diikuti oleh EBT lainnya sebesar 6,3 GW.
"Sisanya, sebesar 28,3 GW, akan berasal dari pembangkit listrik tenaga surya dan angin yang bersifat intermittent," ujarnya.
Meski berbagai upaya untuk mendorong NZE terus dikembangkan, Gregorius Adi Trianto mengaku pengembangan EBT ini bukan tanpa tantangan. Terdapat ketidaksesuaian antara lokasi episentrum EBT yang tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara dengan pusat demand yang berada di Pulau Jawa.
Untuk mengatasinya, PLN akan membangun Green-Enabling Transmission Line, sehingga potensi EBT yang tadinya tidak bisa termanfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Upaya ini juga akan membangkitkan kawasan dan memunculkan episentrum ekonomi baru.
"PLN memerlukan kolaborasi dalam hal kebijakan, teknologi, inovasi dan investasi," ujarnya.
Kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia bersama pesannya akan selalu tertanam di hati masyarakat dunia. Bahkan Deklarasi Istiqlal disebut telah mendapat perhatian oleh dunia internasioanl.
Atas perhatian dunia internasional itu, Nasaruddin Umar yang kini menjadi Menteri Agama melakukan dialog bersama Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Keduanya akan menindaklanjuti Deklarasi Istiqlal dengan melakukan kegiatan internasional yang akan digelar di Bali.
Rencananya, kegiatan itu mempertemukan pemimpin negara sahabat, juga Paus Fransiskus yang dimungkinkan bergabung secara virtual. Saat ini proposal tengah disusun dan Presiden Prabowo Subianto diharapkan nantinya bisa membuka acara tersebut.
"Ini menjadi entry point untuk membicarakan sebuah gagasan besar yang kita rencanakan untuk mengadakan sebuah acara internasional. Paus akan bergabung juga secara zooming di Bali dan kita berharap pemimpin negara-negara lain akan juga meramaikan deklarasi nanti di Bali," kata Nasaruddin dalam keterangannya.