JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan pandemi Covid 19 berdampak pada kinerja operasional dan keuangan perusahaan. Meski demikian, mereka akan terus melanjutkan pembangunan kilang karena proyek tersebut sangat strategis bagi pemenuhan energi nasional di masa depan.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Ignatius Tallulembang menjelaskan membangun kilang merupakan keharusan dan keniscayaan bagi suatu negara. Secara global, hampir semua negara dengan dengan populasi yang besar mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar domestik secara mandiri dalam menjamin ketersediaan energi atau security of supply.
“Langkah tersebut tidak bisa ditawar. Bahkan pada negara yang tidak menghasilkan crude sekalipun mereka juga tetap memprioritaskan membangun kilang. Sehingga di negara maju, umumnya mereka untuk pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri menggunakan produksi dalam kilang sendiri dan telah zero import,” ujarnya, dalam keterangan pers yang dilansir iNews.id, Minggu (7/6/2020).
Ignatius menuturkan, Singapura dengan penduduk sebanyak 5 juta orang, memiliki kapasitas produksi kilang mencapai 1,5 juta barel per hari, lebih besar dari kapasitas produksi kilang Indonesia saat ini, yakni sekitar 1 juta barel per hari. Ini dapat dipahami, karena keberadaan kilang memiliki profitabiltas yang tinggi.
“Kami juga telah melakukan kajian dan evaluasi. Hasilnya, membangun kilang akan memberikan nilai tambah atau profitabilitas baik bagi perusahaan maupun negara,” katanya.