Air India didirikan oleh JRD Tata pada 1932, kemudian dinasionalisasi pada 1953. Tata mendapatkan kembali kendali pada Januari dan sejak saat itu berupaya untuk menghidupkan kembali reputasinya sebagai maskapai penerbangan kelas dunia.
Air India juga ingin memenangkan bagian yang lebih besar dari lalu lintas internasional regional dan pasar domestik, dengan bersiap melakukan kompetisi dengan IndiGo.
Adapun sebanyak 500 jet tersebut akan menggantikan dan memperluas armada di pasar perjalanan udara yang tumbuh paling cepat di dunia, sambil berkontribusi pada tujuan Perdana Menteri Narendra Modi untuk memperluas ekonomi hingga 5 triliun dolar AS.
Kendati demikian, para ahli memperingatkan banyak rintangan menghalangi ambisi Air India untuk memulihkan posisi global yang kuat, termasuk kelemahan infrastruktur domestik, kekurangan pilot, serta ancaman persaingan ketat dengan maskapai kawasan Teluk dan maskapai lain yang sudah mapan.
Selain itu, juga kesulitan untuk mendapatkan Airbus A321neos yang dipesan untuk kerja sama Air India-Vistara secepat yang diinginkan. Sementara salah satu sumber industri mengatakan, Boeing 737 MAX baru kemungkinan besar akan diberikan kepada Air India Express.
Reuters melaporkan pada Juli lalu bahwa Air India membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari Airbus A350 dan model berbadan lebar Boeing 787 dan 777.