Dia mengatakan, dunia masih terus dibayangi berbagai risiko dan ketidakpastian. Mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melemah, harga komoditas yang volatil, geopolitik perang Ukraina-Rusia dan konflik Palestina-Israel.
Selain itu, fragmentasi ekonomi, ancaman El Nino dan perubahan iklim, risiko debt-distress, kontraksi PMI Manufaktur global, serta meningkatnya harga minyak dunia.
Itu sebabnya, pertumbuhan ekonomi global masih lemah dan melambat serta tidak merata, pada 2023 diperkirakan hanya tumbuh 2,9 persen dan pada 2024 menurun ke 2,8 persen.