New Development Bank Milik BRICS Terguncang Imbas Sanksi Barat Terhadap Rusia

Aditya Pratama
New Development Bank (NDB) yang didirikan negara-negara anggota BRICS terguncang imbas sanski barat yang diterima Rusia salah satu pemegang saham. (Foto: Reuters)

NDB telah berkembang dari lima negara pendiri menjadi delapan dan hanya memberikan pinjaman kepada negara-negara anggota.

Chief Financial Officer NDB Leslie Maasdorp menjelaskan bahwa bank bertujuan untuk meningkatkan pinjaman mata uang lokal dari sekitar 22 persen menjadi 30 persen pada tahun 2026, namun ada batasan untuk de-dolarisasi.

"Mata uang operasi bank adalah dolar untuk alasan yang sangat spesifik, dolar AS adalah tempat kumpulan likuiditas terbesar," tuturnya.

Adapun, pinjaman lebih dari 30 miliar dolar AS yang disetujui oleh NDB, dua pertiganya dalam bentuk dolar. Ketergantungan itu menjadi kewajiban ketika AS menerapkan sanksi terhadap Rusia pada tahun lalu.

NDB menghentikan pinjaman ke Rusia, tetapi ini tidak mencegah penurunan peringkat Fitch pada Juli 2022 dan biaya pinjaman dolarnya melonjak lebih dari yang lain.

Obligasi lima tahun senilai 1,5 miliar dolar AS yang diterbitkan NDB pada April 2021 memiliki kupon 1,125 persen. Dua tahun kemudian, obligasi lima tahun senilai 1,25 miliar dolar AS memiliki kupon 5,125 persen. Itu lebih mahal daripada bank pembangunan multilateral lain dengan peringkat kredit serupa, menurut analis S&P Global Ratings Alexander Ekbom.

Sementara, NDB telah menyetujui pinjaman senilai 32,8 miliar dolar AS untuk beberapa proyek, mulai dari jalur metro Mumbai hingga penerangan tenaga surya di Brasilia. Pada tahun 2022, bank hanya mencairkan pinjaman sekitar 1 miliar dolar AS.

Sejauh ini, China merupakan pasar mata uang lokal NDB yang paling sukses. China mengeluarkan 13 miliar yuan melalui tiga "obligasi panda" tahun lalu dan lebih dari setengah pinjamannya ada di yuan.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Seleb
1 hari lalu

Hore! Kris Dayanti Raih Medali Silver dalam Kejuaraan Wushu di China

Aksesoris
2 hari lalu

Heboh China Klaim Berhasil Daur Ulang Baterai Bekas Kendaraan Listrik Nyaris 100%

Nasional
2 hari lalu

Hashim Ungkap Prabowo Sempat Ditawari Uang Sogok Rp16,5 Triliun: Ditolak Mentah-Mentah!

Nasional
3 hari lalu

Luhut Akui Proyek Whoosh Bermasalah sejak Awal: Saya Terima Sudah Busuk

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal