Kualitas biodiesel selama ini dikeluhkan oleh konsumen karena meninggalkan karbon yang cukup banyak pada mesin sehingga membuat mesin cepat rusak. Selain itu, biodiesel juga mempunyai kelemahan yaitu membeku pada suhu yang sangat rendah. Dari sisi efisiensi dan performa, green diesel juga lebih baik dibandingkan biodiesel.
Arcandra menilai, green diesel lebih ramah lingkungan dibanding biodiesel karena diproses secara hidro. Berbeda dengan biodiesel yang meninggalkan oksigen, green diesel menggunakan hidrogen seperti petro diesel.
"Green diesel lebih bagus. Segala hal dia lebih bagus, lebih ramah lingkungan, jadi lebih hydrogenation process," ucapnya.
Sama seperti biodiesel, green diesel merupakan produk turunan dari minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Namun, keduanya diproses secara berbeda sehingga mempunyai kualitas yang berbeda.
"Green diesel itu lebih bagus bisa digunakan langsung tidak seperti FAME yang dicampur (solar)," ucapnya.
Besok, Pertamina akan menekan nota kesepemahaman dengan perusahaan multinasional Italia yang bergerak di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, Eni S.p.A. Kerja sama ini untuk menyediakan BBM yang ramah lingkungan seperti green diesel.