Sebab itu harus dicarikan solusi yang lebih kreatif, agar di satu sisi dapat membantu industri bertahan. Namun, di lain sisi tidak mengganggu keuangan negara yang sudah terbebani dengan adanya pandemi Covid-19.
.Selain itu investasi migas baik hulu dan hilir juga perlu dijaga, jangan sampai penerapan perpres menghambat pengembangan infrastruktur gas.
"Ingat, sampai 2025 sesuai perencanaan pemerintah, Indonesia itu butuh bangun infrastruktur gas sepanjang lebih dari 17.000 km dengan biaya sebesar Rp277 triliun. Masih dipegang tidak komitmen tersebut oleh ESDM kalo perencanaan industri migas dihajar babak belur dengan kebijakan yang tidak komprehensif seperti ini," kata dia.