Dia mengungkapkan, awalnya hanya membuat 50 pcs donat, namun sekarang produksi Donat SiBungsu mencapai 2.000 pcs per hari. Harga jualnya pun cukup terjangkau. Donat dengan varian rasa biasa Rp4.000, sedangkan donat karakter Rp5.000.
"Alhamdulillah, sekarang sudah punya toko sendiri. Produksi Donat SiBungsu sekitar 2.000 pcs per hari, dan omzetnya per bulan bisa mencapai Rp200 juta," kata Ega.
Dia mengatakan, akan terus menjalankan bisnis tersebut sampai bisa membahagiakan dan menyejahterahkan ayahnya. Bagi Ega, ayahnya adalah sosok pejuang yang rela banting tulang menghidupi keluarga dan membesarkan anak-anak sendirian karena ibu Ega meninggal saat dia masih SD.
"Pas saya SD, ibu sudah meninggal. Makanya saya dekat dengan bapak. Saya lihat bapak banting tulang buat keluarga, sampai jual donat dari rumah ke rumah bahkan ke kampung lain, makanya saya mikir kalau bapak saya bisa kenapa saya enggak," ungkap Ega.
Saat ditanya apa rahasia suksesnya, Ega mengatakan ada 4 hal yang menjadi kunci kesuksesannya, yaitu yaitu mencintai pekerjaan, jangan berhenti mencoba, jangan berhenti berinovasi, dan jaga konsistensi.
"Cita-cita saya ingin membahagiakan bapak saya, ingin menyejahterahkan beliau. karena saya tahu bagaimana beliau banting tulang untuk keluarga. Makanya saya akan terus berusaha sampai cita-cita saya tercapai," tutur Ega.