JAKARTA, iNews.id - PT Timah Tbk akan membangun smelter pengolahan dan pemurnian mineral serta timah kadar rendah dengan menggunakan teknologi terbaru EPCC TSL Furnace Ausmelt 40.000 Crude Tin. Smelter yang dibangun di Muntok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini sebagai upaya perusahaan untuk mengolah cadangan tambang masa depan.
"Kita sudah kick off meeting dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk pengerjaan proyek EPCC TSL Furnace Ausmelt 40.000 Crude Tin yang nantinya akan dilanjutkan dengan ground breaking (peletakan batu pertama) pada 30 Januari 2020," kata Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk Alwin Albar di Pangkal Pinang, Rabu (22/1/2020).
Dia mengatakan, pembangunan tanur dengan teknologi terbaru ini sebagai upaya Timah untuk mengolah cadangan tambang perusahaan. Pasalnya, cadangan timah terus berkurang setelah ditambang sejak ratusan tahun lalu.
"Pembangunan tanur pengolahan pemurnian dengan kapasitas 40.000 ton ini akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, yang pembangunannya akan dimulai dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Menurut dia, jika hanya mengandalkan teknologi yang ada saat ini dengan kondisi cadangan timah aluvial yang sudah berkurang dikhawatirkan ke depan menjadi tidak ekonomis lagi. Dengan teknologi terbaru itu nantinya, kata dia, bisa beroperasi untuk deposit bijih timah batuan inti (primary rock) namun dengan kadar timah yang lebih rendah.