Peningkatan ini ditopang oleh beberapa faktor, yaitu peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah sejalan dengan pandemi Covid-19 yang mulai berubah menjadi endemi, yang menyebabkan permintaan terhadap barang dan jasa juga meningkat.
Kemudian pemberlakuan kembali PTM (pembelajaran tatap muka) dan WFO (Work From Office) mendorong permintaan terhadap produk/jasa sejumlah kegiatan usaha meningkat dan perayaan HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) berupa Natal dan liburan akhir tahun maupun menyongsong perayaan tahun baru.
Pada kuartal IV 2022, lanjutnya, banyak proyek pemerintah yang perlu selesai sebelum tutup buku di akhir tahun, sehingga memberikan peluang usaha bagi pelaku UMKM di sektor konstruksi, dimana kenaikan permintaan tersebut direspons oleh pelaku UMKM dengan menaikkan produksi dan harga jual barang/jasanya, sehingga omset usaha pada kuartal IV 2022 pun membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Kenaikan indeks bisnis UMKM terjadi di semua sektor usaha, kecuali sektor pertanian," ujar Sunarso.
Penurunan sektor pertanian ini terutama disebabkan oleh musim tanam untuk tanaman bahan makanan yang setiap tahunnya jatuh pada kuartal IV 2022, sehingga panen sedikit.