Setelah Pandemi Covid-19, Muncul Ancaman Krisis Ekonomi Global

MNC Media
Melandainya ancaman Covid-19 bukan berarti selesai permasalahan yang dihadapi dunia. Merebaknya pandemi diprediksi bakal memicu ancaman krisis ekonomi global. (Foto: MNC Media)

JAKARTA, iNews.id - Melandainya ancaman Covid-19 bukan berarti selesai permasalahan yang dihadapi dunia. Merebaknya pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih ternyata diprediksi bakal memicu ancaman krisis ekonomi global

Ancaman krisis ekonomi dunia diperparah dengan perang Rusia dan Ukraina yang tak kunjung selesai. Sejumlah negara sudah mulai merasakan imbasnya. Ikuti terus News RCTI+ yang akan terus mengabarkan setiap perkembangan ekonomi dunia termasuk ekonomi nasional secara update. 

Krisis ekonomi global semakin nyata terlihat. Apa yang terjadi dengan Sri Lanka yang tak mampu membayar kewajiban obligasi (surat utang) di tahun ini, menjadi salah satu buktinya. Negara yang terletak di kawasan Asia Selatan itu masuk dalam krisis ekonomi yang parah dan dinyatakan bangkrut. 

Kondisi  penduduk Sri Lanka pun memprihatinkan. Pasokan listrik dibatasi, BBM sulit didapat dan sangat mahal, stok bahan pangan boleh dikatakan tidak ada, karena Sri Lanka tak mampu lagi impor bahan pangan.

Krisis ekonomi yang parah diikuti oleh krisis politik. Rakyat Sri Lanka pun marah, kerusuhan pun meletus. Mereka pun memaksa Presiden dan Perdana Menteri Sri Lanka untuk mengundurkan diri. 

Sri Lanka tidak sendiri, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini, ada sembilan negara yang terancam bangkrut dalam waktu dekat. Afghanistan, Argentina, Mesir, Laos, Lebanon, Myanmar, Pakistan, Turki dan Zimbabwe menjadi negara yang terancam bernasib sama dengan Srilanka.

Miliader dunia, Bill Gates mengungkapkan bahwa badai krisis ekonomi global semakin mendekat. Hal itu terjadi akibat tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS) terdampak pandemi yang diperparah konflik Rusia dan Ukraina. inflasi di Negeri Paman Sam pada Juni kembali melejit mencapai 9,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Banyak ekonom agar mewaspadai tingginya inflasi di Amerika Serikat bisa berimbas pada banyak negara di dunia. 

Presiden Joko Widodo juga mengingatkan bahwa krisis ekonomi global memang sudah di depan mata. Menurut Kepala Negara, saat ini ada 60 negara di dunia yang kondisi ekonominya terancam ambruk. Dari 60 negara tersebut, 42 negara sudah mengarah ke arah sana. 

"Siapa yang mau membantu mereka, mungkin kalau 1, 2, 3 negara krisis bisa dibantu dari lembaga-lembaga Internasional, tapi kalau sudah 42 negara? Kita harus berjaga-jaga, waspada, hati-hati. Kita tidak berada pada posisi normal," ujar Jokowi.

Sebenarnya lembaga keuangan dunia seperti IMF, Bank Dunia dan lain-lain sudah memprediksi Pandemi Covid 19 akan mempengaruhi kondisi ekonomi dunia. Tanda-tanda ke arah sana, bisa dilihat saat negara-negara dengan kekuatan ekonomi besar di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif. Bank Dunia (2020), sudah mengingatkan akan ada negara yang tak mampu membayar utangnya dalam 2-3 tahun ke depan.

Krisis ekonomi global makin diperparah oleh meletusnya perang Rusia-Ukraina. Selama ini dua negara Eropa ini menjadi produsen dan eksportir komoditas utama dunia. Mulai dari minyak dan gas, batu bara, gandum hingga bahan baku pupuk. Perang yang berkecamuk antara Rusia-Ukraina ini mengganggu produksi dan distribusi komoditas utama yang dibutuhkan dunia.

Dampak perang di kedua negara tersebut sudah mulai dirasakan oleh para petani di Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Miswanti dan juga Roni Setiawan petani tanaman pangan (padi) Dari Desa Ngadirejo, Kecamatan Ermoko Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Di Bulan Juli ini, mereka sudah tidak bisa menebus pupuk bersubsidi yang disediakan pemerintah. Ini terjadi karena memang kurangnya pasokan bahan baku membuat pupuk tersendat. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
3 hari lalu

Daftar Negara Terkaya di Dunia 2026, Ada Tetangga Indonesia

All Sport
5 hari lalu

GFC For Revenge Catat Rekor 13.000 Penonton, Bukti Nyata Kebangkitan Tinju Indonesia

All Sport
5 hari lalu

Garuda Fight Championship For Revenge Pecahkan Rekor! Lebih dari 50.000 Penonton Padati RCTI+ SuperApp

All Sport
20 hari lalu

Line Up Duel GFC For Revenge, Eksklusif di RCTI+ SuperApp

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal