JAKARTA, iNews.id - Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bob Arthur Lombogia mengatakan kondisi penurunan muka tanah di Jawa Tengah (Jateng) lebih parah dibanding Jakarta. Akibatnya, Jateng diperkirakan lebih dulu tenggelam dibanding Jakarta.
Bob memberikan contoh, seperti di Kota Semarang, Jawa Tengah, saat ini penurunan muka tanah bisa mencapai 14 cm per tahun. Hal ini lebih parah dibandingkan di Jakarta yang mana penurunan muka tanah 10 cm per tahun.
Menurutnya, penurunan muka tanah yang masif akan membuat permukaan air laut lebih tinggi ketimbang daratan. Akibatnya, banjir rob bisa merendam kawasan permukiman di wilayah pesisir Jawa bagian Utara.
Untuk itu, pembangunan tanggul laut dinilai menjadi salah satu langkah untuk mengantisipasi ancaman tenggelamnya wilayah permukiman akibat banjir rob.
"Saya kira ada pertimbangan (bangun tanggul laut di Jawa), salah satunya itu ada penurunan muka tanah juga di Jawa Tengah, bahkan di sana lebih tinggi, ada yang sampai 14 cm per tahun, itu di daerah Semarang-Demak," kata dia saat berbincang dengan iNews.id, Senin (23/9/2024).
Ini solusi untuk mengatasi tenggelamnya daerah di pesisi pulau Jawa>>>>