SKK Migas Beberkan Strategi untuk Lifting Minyak Demi Capai Swasembada Energi

Atikah Umiyani
SKK Migas mempunyai sejumlah strategi yang terdiri atas rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mencapai target swasembada energi. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara berdaulat harus mampu mencapai swasembada energi. Terkait hal tersebut, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut bahwa pihaknya mempunyai sejumlah strategi yang terdiri atas rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mencapai target tersebut. 

Dwi menuturkan, pemerintah sejatinya juga telah melakukan perubahan-perubahan sistem fiskal, perpajakan, serta insentif untuk menjamin keekonomian lapangan. Sebab menurutnya, hal itulah yang dibutuhkan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk bisa menaikkan produksi minyak siap jual alias lifting.

"Sesuai dengan arahan Pak Menteri ESDM dalam rapat koordinasi beberapa waktu yang lalu untuk kita dan juga Pak Presiden Pak Jokowi waktu itu yang menyampaikan bahwa produksi harus naik, memang kalau kita lihat potensi dan kemarin kita sudah coba kumpulkan potensi sehingga kita melihat sekarang apa jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang ya," kata Dwi dalam keterangannya dikutip, Jumat (1/11/2024).

Dwi menambahkan, untuk strategi jangka pendek maka pihaknya akan mengagresifkan kegiatan-kegiatan seperti pengeboran, walkover, dan well service. Adapun saat ini pengeboran sumur ditargetkan sekitar 1.000 sumur, mereaktivasi sumur idle well 1.000 sampai dengan 1.5000 sumur per tahunnya. 

"Kita harus meningkatkan pengeboran jauh lebih dari itu. Sehingga saat ini mungkin jangka pendeknya kita harus dari seribu sudah naik ke 1.200 atau 1.300 sumur di mana potensinya adalah lapangan-lapangan yang punya cadangan-cadangan yang sudah ada itu harus segera bisa diproduksi," katanya.

Untuk jangka menengah, SKK Migas juga akan mendorong pengembangan berbagai penemuan lapangan yang memang belum dikembangkan.

"Jadi ada temuan-temuan di masa yang lalu kita kumpulkan ini itu yang belum dikembangkan belum diusulkan lapangan yang dikembangkan. Padahal ini kan costnya sudah keluar jadi ini yang pertama yang kita akan kejar kepada KKKS," tuturnya. 

Kemudian, SKK Migas juga akan mereaktivasi sumur idle sebanyak 1.000 sampai 1.500 per tahun dan mempercepat eksekusi chemical Enchanced Oil Recovery (EOR) di sumur-sumur eksisting. 

"Kalau yang lalu-lalu kita masuk di primary recovery, secondary recovery. Jadi kalau di hulu migas itu berapa kemampuan mengangkat itu ada primary recovery yang itu hanya dibor, langsung muncrat keluar sendiri itu primary recovery. Sampai dia tidak mampu keluar barulah dipasangi secondary, baru masuk dipasangi ESP untuk menghisap kemudian dimasukkan air, steam segala macam itu secondary recovery," ucap Dwi. 

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
4 jam lalu

KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Ingatkan Pihak yang Dipanggil Kooperatif

Megapolitan
5 jam lalu

BPBD DKI: 4 RT Banjir Imbas Hujan Deras, Ketinggian Capai 70 Cm

Nasional
5 jam lalu

Aurelia Vizal: Kejayaan Bangsa Tidak Hadir dari Ruang Hampa, tapi Kesadaran Kolektif

Nasional
6 jam lalu

Chiki Fawzi Ajak Publik Aware soal Kondisi di Gaza: Ini Bisa Terjadi di Kita kalau Abai

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal