Tak hanya itu, SB diketahui memiliki transaksi ke perusahaan lain berinisial PT IKS. Selama periode 2018-2019, data PPATK menunjukkan transaksi SB ke PT IKS mencapai Rp4,8 triliun, sementara SPT perusahaan tersebut hanya melaporkan sejumlah Rp3,5 triliun.
Kemudian, WP dengan transaksi jumbo kedua berinisial DY. DY diketahui hartanya mencapai Rp38 miliar dalam laporan SPT. Namun, menurut penelusuran, PPATK menemukan orang yang sama dengan transaksi hingga Rp8 triliun.
"Nah, perbedaan data ini yang kemudian dipakai oleh Direktorat Jenderal Pajak memanggil kepada yang bersangkutan," ucap Sri Mulyani.
Dalam kesempatan terpisah, Plt Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkeu, Yustinus Prastowo mengkonfirmasi bahwa kedua WP tersebut bukan berasal dari Kemenkeu.
"Bukan dari Kemenkeu," ucap Prastowo.