Sebelum menjadi peternak binaan BAZNAS, Anwar mengungkapkan, kesulitannya dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk biaya pendidikan anak-anaknya yang seringkali menunggak. Keterbatasan ekonomi menjadi penghalang utama dalam mengembangkan usahanya.
"Saya sering dapat teguran dari pihak sekolah karena sering nunggak pembayaran, ya mau bagaimana lagi, saya tidak punya gaji bulanan. Saya hanya bisa mengandalkan dari penjualan kambing, sedangkan saat itu hanya sedikit hewan ternak yang saya miliki. Selain itu, untuk bisa kambing terjual butuh waktu sesuai perkembangan dan usia kambingnya," katanya.
Saat itu, lanjutnya, uang harian yang dimiliki hanya cukup buat makan keluarga sama uang saku anak. "Jadi tiap kenaikan kelas saya baru bayarkan dan setelah lulusan juga kita lunaskan," ucapnya.
Kini, setelah bergabung dengan program Balai Ternak BAZNAS, Anwar mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan usahanya sehingga bisa mengangkat perekonomian keluarganya.
"Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang disalurkan oleh BAZNAS. Saya berharap, BAZNAS terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas program yang digagasnya, termasuk program Balai Ternak ini sehingga bisa melahirkan muzaki-muzaki baru dari sebelumnya mustahik, serta terus meningkatkan pelayanannya kepada umat sehingga semakin banyak masyarakat kecil yang terbantu," tuturnya.