Di bawah kepemimpinan CEO baru David Risher, perusahaan berbagi tumpangan, Lyft telah memberhentikan sekitar 26 persen karyawan dari total tenaga kerja pada bulan April lalu.
Pada akhir 2022, perusahaan telah melakukan PHK terhadap 700 karyawan di tengah upaya perusahaan untuk melindungi margin guna merebut lebih banyak pangsa pasar dari pesaing terbesarnya, Uber.
Pada Mei lalu, Uber menyampaikan bahwa perusahaan berada di jalur yang tepat untuk membukukan profitabilitas pendapatan operasional tahun ini dan mempertahankan karyawan setelah jumlah karyawan turun secara berurutan pada kuartal I 2023.