Wall Street Ditutup Anjlok Imbas Kekhawatiran Krisis Perbankan AS

Jeanny Aipassa
Gedung New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. (Foto: dok iNews)

Di antara rekan-rekan First Republic, PacWest Bancorp terpuruk 19,0 persen, sementara Western Alliance terjungkal 15,1 persen. Saham Credit Suisse yang diperdagangkan di AS juga ditutup melemah tajam, jatuh 6,9 persen.

Sementara SVB Financial Group mengumumkan akan mencari perlindungan kebangkrutan Bab 11. Hal itu, menjadi perkembangan terbaru dari kebangkrutan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, yang memicu kekhawatiran penularan di seluruh sistem perbankan global.

Analis mengkritisi aksi jual saham perbankan yang dilakukan investor. Oliver Pursche, Wakil Presiden senior di Wealthspire Advisors di New York, menilai aksi jual terhadap saham perbankan sedikit berlebihan.

"(Aksi jual) sedikit reaksi berlebihan, namun ada validitas untuk beberapa kekhawatiran terkait likuiditas secara keseluruhan dan potensi krisis likuiditas," ujar Oliver Pursche, seperti dikutip Reuters, Sabtu (18/3/2023).

Kekhawatiran itu telah menyebar ke Eropa, ketika saham Credit Suisse tersandung akibat kekhawatiran likuiditas, mendorong para pembuat kebijakan berebut untuk meyakinkan pasar.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Keuangan
8 bulan lalu

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Terkoreksi, Ini Sentimen Pendorongnya

Bisnis
10 bulan lalu

Sosok Liang Wenfeng, Pemilik Platform AI DeepSeek yang Guncang Saham Amerika

Keuangan
1 tahun lalu

IHSG Hari Ini Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Bisnis
1 tahun lalu

Regulator Swiss Investigasi Proses Akuisisi Credit Suisse oleh UBS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal