Wall Street Ditutup Anjlok Imbas Kekhawatiran Krisis Perbankan AS

Jeanny Aipassa
Gedung New York Stock Exchange (NYSE) di Wall Street. (Foto: dok iNews)

"Ini jauh lebih jauh dari sekadar penarikan dana besar-besaran di SVB atau First Republic, ini menuju ke dampak nyata kenaikan suku bunga ini terhadap modal dan neraca. Dan Anda melihatnya berdampak pada institusi besar seperti Credit Suisse, dan itu membuat orang bingung," ungkap Oliver Pursche.

Investor sekarang mengalihkan pandangan mereka ke pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve minggu depan. Mengingat perkembangan terakhir di sektor perbankan dan data yang menunjukkan pelemahan ekonomi, investor telah menyesuaikan ekspektasi mereka mengenai ukuran dan durasi kenaikan suku bunga terbatas Fed.

"Krisis mini perbankan ini telah meningkatkan peluang resesi dan mempercepat waktu perlambatan ekonomi. Wajar jika Fed harus memeriksa kembali tindakannya, tetapi masih sangat jelas bahwa sementara inflasi melambat, itu masih sangat memprihatinkan dan perlu dikendalikan," ujar Oliver Pursche.

Sekilas, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan 60,5 persen bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga target utamanya sebesar 25 basis poin, dan probabilitas 39,5 persen akan membiarkan suku bunga saat ini bertahan, menurut alat FedWatch CME.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Keuangan
8 bulan lalu

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Terkoreksi, Ini Sentimen Pendorongnya

Bisnis
10 bulan lalu

Sosok Liang Wenfeng, Pemilik Platform AI DeepSeek yang Guncang Saham Amerika

Keuangan
1 tahun lalu

IHSG Hari Ini Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Bisnis
1 tahun lalu

Regulator Swiss Investigasi Proses Akuisisi Credit Suisse oleh UBS

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal