Biaya pengeboran eksplorasi geotermal sebenarnya lebih kecil dibandingkan pengembangan tenaga panas bumi. Namun, risikonya sangat tinggi karena biayanya berpotensi tidak kembali kalau sumber daya energi yang ditemukan tidak layak secara ekonomi.
"Sebagai sumber energi yang bersih dan terbarukan, panas bumi bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada batu bara dan bahan bakar fosil lain," kata Sutijastoto.
Utang dari Bank Dunia ini akan masuk dalam skema proyek Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM). Utang ini memiliki jatuh tempo 10,5 tahun dengan grace period hingga 10 tahun.
Sepaket dengan utang, Bank Dunia juga memberikan hibah senilai 127,5 juta dolar AS dari Green Climate Fund dan Clean Technology Fund.