Bank Dunia Berikan Utang Rp2 Triliun kepada Indonesia untuk Proyek Geotermal

Rahmat Fiansyah
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo A Chavez. (Foto: Ant)

Biaya pengeboran eksplorasi geotermal sebenarnya lebih kecil dibandingkan pengembangan tenaga panas bumi. Namun, risikonya sangat tinggi karena biayanya berpotensi tidak kembali kalau sumber daya energi yang ditemukan tidak layak secara ekonomi.

"Sebagai sumber energi yang bersih dan terbarukan, panas bumi bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada batu bara dan bahan bakar fosil lain," kata Sutijastoto.

Utang dari Bank Dunia ini akan masuk dalam skema proyek Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM). Utang ini memiliki jatuh tempo 10,5 tahun dengan grace period hingga 10 tahun.

Sepaket dengan utang, Bank Dunia juga memberikan hibah senilai 127,5 juta dolar AS dari Green Climate Fund dan Clean Technology Fund.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

90 Persen BBM Subsidi Digunakan Transportasi Umum, Nilainya Tembus Rp300 triliun per Tahun

Nasional
2 bulan lalu

Riwayat Pendidikan Adwin Haryo Indrawan Sumartono, Anak Sri Mulyani yang Lulus Jadi Dokter Spesialis

Bisnis
4 bulan lalu

Ekonom Sebut Beda Data Kemiskinan RI Versi BPS dan Bank Dunia

Nasional
5 bulan lalu

Bank Dunia Tetapkan Kategori Miskin di RI Berpenghasilan di Bawah Rp1,5 Juta per Bulan

Bisnis
6 bulan lalu

Kata BPS soal Bank Dunia Sebut 60 Persen Orang Indonesia Miskin: Itu Hanya Referensi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal