JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan ke level 4,5 persen setelah terus mempertahankan di level 4,25 persen delapan bulan berturut-turut. Kenaikan ini tentu dengan mempertimbangkan beberapa aspek guna menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya perlu menjaga perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global yang cukup tinggi di pasar keuangan dunia. Termasuk adanya kondisi normalisasi (rebalancing) likuiditas aliran dana global dari negara berkembang ke Amerika Serikat (AS).
Normalisasi ini disebabkan oleh kenaikan Fed Fund Rate yang diperkirakan lebih cepat membuat negara-negara maju mengarah pada normalisasi dalam kebijakan moneternya. Oleh karena itu, bunga yang tinggi di negara-negara global akan terealisasi secara bertahap.
"Untuk itu kita memutuskan untuk mengeluarkan bauran kebijakan ini. Di antara bauran kebijakan ini juga ada policy rate (suku bunga acuan)," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (18/5/2018).
Untuk itu, BI merespons normalisasi tersebut dengan melakukan bauran kebijakan operasional moneter guna menjamin likuiditas di pasar valuta asing maupun pasar uang. "Kami juga merespons dengan koordinasi yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait bahwa reformasi struktural akan terus berlanjut," tuturnya.