"Realisasi ekspor juga cukuplah dari 24 juta ton, jadi realisasinya 2 sampai 3 juta ton. Bisa juga karena serapan dalam negeri," ucapnya.
Sementara itu, pihaknya memperkirakan di tahun 2018 PNBP subsektor minerba mencapai Rp32,1 triliun. Angka tersebut menurun bila dibandingkan dengan realisasi pendapatan di tahun 2017.
"Target 2018 Rp32 trilliun untuk penerimaan negara, dengan asumsi harga batu bara acuan (HBA) 80 dolar AS per ton," ucapnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, selama ini sistem pembayaran PNBP hanya melalui administrasi dengan pola penagihan. Namun, mulai Januari ini pihaknya akan membuat e-PBNP sehingga akan lebih mudah dalam penghitunganya.
"Selain melakukan administrasi dengan sistem penagihan, januari ini kita bikin e-PBNP, jadi kewajiban perusahaan dan menghitung kita lebih mudah," ucapnya.