NEW YORK, iNews.id – Penyedia layanan komputasi awan (cloud) Dropbox resmi mencatatkan saham perdananya di bursa Nasdaq, New York, Amerika Serikat. Pada perdagangan perdana, Jumat (23/3/2018) waktu setempat, harga saham berkode DBX itu dibuka USD29, lebih tinggi 38 persen dari harga yang ditetapkan untuk IPO sebesar USD21.
Harga itu terus terkerek hingga angka USD30,35 atau melambung lebih dari 40 persen. Dengan jumlah itu, kapitalisasi pasar Dropbox mencapai lebih dari USD11 miliar. IPO perusahaan rintisan (startup) yang bermarkas di Sillicon Valley ini menjadi yang terbesar setelah Snap Inc melakukannya tahun lalu.
"Dropbox mewakili perubahan yang menyegarkan dari banyak IPO perusahaan teknologi lainnya selama beberapa tahun terakhir," kata analis yang juga CEO Rapid Ratings James Gellert, Sabtu (24/3/2018). ”Mereka perusahaan yang lebih dewasa daripada Snap, Blue Apron, bahkan Box pada saat debut publik mereka.”
Dropbox menjual 36 juta lembar saham dalam perdagangan perdana ini. Penawaran itu mengalami kelebihan (oversubscribed) permintaan 25 kali. Padahal, semula mereka mengincar harga di kisaran USD18-20 per lembar saham.
"Pasar dan investor merespon dengan sangat baik pesan kami," kata Chief Operating Officer Dennis Woodside dalam sebuah wawancara dengan Forbes. “Yang menarik bagi mereka adalah kami membangun bisnis yang bertahan lama,” lanjut dia.