JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup kembali menguat terhadap dolar AS pada perdagangan, Rabu (14/8/2024). Rupiah melesat 157,5 poin atau 0,99 persen ke level Rp15.675 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.833.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) dipengaruhi data indeks harga produsen yang melemah dari perkiraan pada hari Selasa. Hal ini meningkatkan harapan bahwa inflasi mereda, dan Federal Reserve akan memiliki lebih banyak dorongan untuk memangkas suku bunga.
"Pembacaan tersebut muncul tepat sebelum data inflasi indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Rabu, dan juga diharapkan menunjukkan inflasi mereda pada bulan Juli, meskipun sedikit," kata Ibrahim dalam risetnya, Rabu (14/8/2024).
Ibrahim menambahkan, prospek pemangkasan suku bunga menjadi prospek yang lebih cerah bagi ekonomi AS, terutama di tengah kekhawatiran pertumbuhan yang melambat akan membutuhkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari The Fed.
Menurut CME Fedwatch, para pedagang lebih condong ke arah pemangkasan suku bunga 50 basis poin pada bulan September dibanding pemangkasan 25 bps setelah data hari Selasa. Selain data inflasi, data produksi industri dan penjualan ritel dari AS dan China juga akan dirilis minggu ini.