JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada perdagangan, Selasa (13/8/2024). Rupiah naik 122 poin atau 0,76 persen ke level Rp15.833 per dolar AS dari sebelumnya di Rp15.955.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menyebut, indeks dolar bergerak tipis terhadap mata uang lainnya sekaligus memperpanjang kinerja yang lesu karena antisipasi menjelang data inflasi utama Amerika Serikat (AS) pada minggu ini yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam prospek penurunan suku bunga.
"Di sisi lain, laporan media menunjukkan bahwa Iran dapat melancarkan serangan terhadap Israel minggu ini. Serangan itu kemungkinan merupakan pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas baru-baru ini di Iran, dan terjadi saat Israel terus melakukan serangannya di Gaza," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (13/8/2024).
Ibrahim menambahkan, ketidakpastian skala serangan, dan ancaman bahwa hal tersebut dapat memicu perang habis-habisan di Timur Tengah, merupakan pendorong utama permintaan safe haven untuk emas. CPI, data ekonomi ditunggu untuk isyarat suku bunga lebih lanjut.
Adapun, fokus pada minggu ini tertuju pada data indeks harga konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Rabu. Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi sedikit mereda pada bulan Juli.