Sementara dari sisi internal, Ibrahim menuturkan, penguatan rupiah dipicu dorongan dari utang Indonesia yang naik menjadi Rp7.123,62 triliun.
"Utang pemerintah sebesar Rp7.123,62 triliun itu merupakan utang produktif. Di mana utang tersebut digunakan untuk pembangunan jalan tol dan tentu utangnya akan dikembalikan kepada pemberi pinjaman," kata Ibrahim.
Lebih lanjut dia memprediksi, untuk perdagangan besok, Rabu (10/8/2022), mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.830-Rp 14.890.