JAKARTA, iNews.id - Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan Kamis (9/12/2021) waktu setempat, usai investor mengambil keuntungan setelah bursa saham AS ini naik tiga hari berturut-turut. Investor mengalihkan fokus ke data inflasi yang akan datang dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi pertemuan Federal Reserve pekan depan.
Mengutip data Reuters, Nasdaq turun lebih tajam dari S&P 500 sementara Dow Jones hampir datar, berakhir turun kurang dari 1 poin. Dalam tiga hari pertama pekan ini, Nasdaq menguat 4,7 persen, S&P naik 3,6 persen dan Dow naik 3,4 persen karena kekhawatiran mereda tentang varian virus corona terbaru Omicron.
Dow Jones Industrial Average turun 0,06 poin menjadi 35.754,69, S&P 500 kehilangan 33,76 poin, atau 0,72 persen, menjadi 4.667,45 dan Nasdaq Composite turun 269,62 poin, atau 1,71 persen, menjadi 15.517,37.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P turun, dengan consumer discretionary turun 1,7 persen, kerugian terbesar dan real estate, turun 1,4 persen, dan teknologi informasi turun 1 persen, menunjukkan penurunan terbesar berikutnya yang menjadikan kerugian.
Satu-satunya sektor yang naik adalah layanan kesehatan yang naik 0,2 persen dan kebutuhan pokok konsumen yang menguat 0,06 persen. Layanan kesehatan didorong oleh kenaikan saham CVS Health Corpse 4,5 persen setelah operator toko obat menaikkan perkiraan laba 2021.
Dalam kebutuhan pokok konsumen, pembuat mobil listrik kelas berat, Tesla mengalami penurunan persentase terbesar, yaitu 6 persen.
Pasar telah bergerak sejak akhir November ketika varian Omicron ditemukan. Investor khawatir itu bisa membalikkan pemulihan global pada saat inflasi melonjak dengan komentar The Fed memperburuk volatilitas.
Indeks utama Wall Street didukung minggu ini oleh pembaruan yang menunjukkan vaksin Pfizer dan BioNTech menawarkan perlindungan terhadap varian Omicron.
Data menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 43.000 minggu lalu menjadi 184.000, level terendah dalam lebih dari 52 tahun.
Saham GameStop Corp turun 10 persen setelah pengecer video game yang populer di kalangan investor ritel mengatakan dipanggil pengadilan oleh regulator sekuritas AS pada bulan Agustus untuk dokumen tentang penyelidikan aktivitas perdagangan sahamnya.