Wall Street Melemah karena Risiko Inflasi dan Varian Omicron

Anggie Ariesta
Wall Street ditutup melemah setelah adanya risiko inflasi meningkat dan penyebaran varian baru Covid-19, Omicron.  (foto: dok. iNews.id)

Ketidakpastian virus telah memicu alarm baru pada saat kebuntuan rantai pasokan membebani pemulihan ekonomi dan bank sentral secara global mempertimbangkan untuk kembali ke kebijakan moneter pra-pandemi untuk mengatasi lonjakan inflasi.

Sementara itu, data menunjukkan kepercayaan konsumen AS tergelincir pada November di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya biaya hidup dan pandemi COVID-19 yang tiada henti.

Masalah yang menurun melebihi jumlah yang meningkat di NYSE dengan rasio 3,82 banding-1; di Nasdaq, rasio 2,40 banding 1 mendukung penurunan.

S&P 500 membukukan tujuh tertinggi baru 52-minggu dan 45 terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 28 tertinggi baru dan 572 terendah baru.

Pada Selasa mencatat sesi perdagangan volume tertinggi untuk bursa AS sejak Juni dengan 16,13 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata pergerakan 11,12 miliar untuk 20 sesi terakhir.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
7 bulan lalu

Pria China Ini Jadi Miliarder usai Bisnis Kedai Teh Melantai di Bursa AS, Hartanya Tembus Rp43 Triliun

Keuangan
7 bulan lalu

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Terkoreksi, Ini Sentimen Pendorongnya

Bisnis
10 bulan lalu

Sosok Liang Wenfeng, Pemilik Platform AI DeepSeek yang Guncang Saham Amerika

Keuangan
12 bulan lalu

IHSG Hari Ini Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Cek Rekomendasi Sahamnya

Bisnis
12 bulan lalu

Skor ESG di S&P Global Meningkat, BRI Pimpin Keberlanjutan di Sektor Perbankan

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal