JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengisahkan bagaimana rumitnya dalam melakukan pengurusan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Hal tersebut merupakan salah satu aspek untuk kepentingan investasi atau berusaha.
Bahlil mencontohkan rumitnya PT Vale Indonesia Tbk membuat amdal yang hendak melakukan investasi di Sulawesi Tenggara. Padahal, Memorandum of Understanding (MoU) investasi tersebut ditandatangani di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ini contoh arogansi antara kementerian dan lembaga, itu bikin amdalnya 3,5 tahun enggak selesai. Amdal ini dari Kabupaten, Provinsi, pusat," katanya dalam acara Manager Forum XLIV di iNews Tower, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Bahkan, Bahlil menyebut, pengurusan amdal hanya diketahui oleh Tuhan dan orang-orang terkait dalam birokrasi, baik pusat maupun daerah.
"Urus amdal ini hanya tuhan dengan nabi dengan mereka yang tau kapan selesainya, ribetnya minta ampun, ya saya juga korban dari itu sebenarnya," kata dia.