Menurutnya, pola belanja tersebut perlu segera dilakukan reformasi secara struktural. Bahkan sampai Juni atau per semester I tahun ini, realisasi belanja daerah baru mencapai Rp333,04 triliun atau lebih rendah 7,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Yang bisa kita manage adalah transfer ke daerah, jadi kita sekarang sedang mencoba merumuskan regulasi sehingga transfer ke daerahnya bisa lebih ditransfer sesuai dengan kebutuhannya," kata dia.
Menurutnya, saat ini jika dilihat dari kebutuhan di daerah masih banyak yang jomplang, atau dikatakannya dana yang ada sebetulnya jauh melebihi kebutuhan sampai dengan tiga bulan.
"Pendekatannya bisa macam-macam, orang bisa pakai istilah just in time, atau lainnya, ini yang sedang kita rumuskan, yang paling penting adalah kebutuhannya daerah itu bisa kita penuhi sesuai dengan kebutuhannya tadi," ucapnya.