Bappenas Dorong Revolusi Industri 4.0 Perpusnas, DPR Setujui Anggaran Rp675 Miliar

Dani M Dahwilani
Bappenas dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong modernisasi layanan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sesuai dengan revolusi industri 4.0. (Foto: Antara)

Penetrasi literasi saat ini masih rendah. Banyak masyarakat bisa membaca tetapi tidak mengerti apa yang dibaca. “Di masa pandemi yang belum ketahuan akhirnya, Perpusnas dan perpustakaan daerah dapat menjadi katalisator membangun budaya membaca dan literasi sebagai gaya hidup di era tatanan baru. Komitmen daerah perlu didorong,” ujar Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal.

Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan maraknya digitalisasi yang memainkan berbagai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Perpustakaan mau tidak mau harus beradaptasi ataupun berevolusi sehingga tidak terlindas perubahan zaman. Layanan perpustakaan harus mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat menjawab kebutuhan informasi/pengetahuan masyarakat. Terlebih di masa pandemi, dimana ruang-ruang digital dan teknologi yang bersentuhan dengan gawai banyak menghiasi peran dan fungsi layanan perpustakaan.

Meski zaman terus berkembang, perpustakaan tetap memegang peranan penting sebagai sumber ilmu pengetahuan. Perpustakaan di masa depan adalah urat nadinya pendidikan yang mampu menonjolkan keunggulan-keunggulan untuk bisa meningkatkan pelayanan perpustakaan. Keunggulan tersebut bisa diperoleh dari kemampuan para pustakawan yang aktif memberikan dorongan (semangat) maupun pelbagai tutorial yang berguna bagi pengembangan potensi masyarakat. Perpustakaan tidak lagi sekedar sebagai tempat mencari sekumpulan buku ataupun informasi melainkan menjadi sarana (media) munculnya inovasi-inovasi baru yang berkualitas.

Peningkatan literasi masyarakat mutlak memerlukan pembudayaan kegemaran membaca. Agar aktivitas membaca dan perpustakaan menjadi budaya sehari-hari, maka diperlukan peningkatan kualitas fasilitas layanan perpustakaan. Perpusnas memang sudah memodernisasi fasilitas layanan perpustakaan, namun bagi sebagian besar perpustakaan daerah hal itu belum nampak. Adanya modernisasi layanan perpustakaan memudahkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Sejak 2018 dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pendidikan Subbidang Perpustakaan mulai dibahas bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Lalu, dialokasikan dari kantong APBN mulai 2019.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
3 bulan lalu

Inovasi Lokal Melesat, Paten Revolusi Industri 4.0 Naik Hampir 150 Persen dalam Lima Tahun

Nasional
5 bulan lalu

Heboh Prostitusi Marak di IKN, Eks Kepala Bappenas Pastikan Perencanaan Sosial Jadi Fokus Otorita

Nasional
6 bulan lalu

Minta Proyek Giant Sea Wall Segera Dimulai, Prabowo: Tak Ada Lagi Penundaan!

Health
7 bulan lalu

Tanggapan Bappenas soal Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak TNI

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal