Biayai Program Infrastruktur, Pemerintah Putar Otak Cari Rp5.000 Triliun

Isna Rifka Sri Rahayu
Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)

JAKARTA, iNews.id - Pembiayaan infrastruktur masih menemui kendala karena ada sekitar Rp5.000 triliun yang tidak bisa ditanggung pemerintah. Hal ini membuat pemerintah memutar otak untuk mencari sumber pendanaan lain.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan, hingga kini pihaknya tidak merekomendasikan pemerintah untuk menambah utang baru agar bisa menambal kebutuhan tersebut. Oleh karenanya, BI dan pemerintah terus berembuk untuk mencari skema pendanaan baru.

"Rasanya kita tidak sampai sejauh itu ya (menambah utang)," ujarnya di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat pembiayaan infrastruktur membutuhkan Rp6.000 triliun. Namun, pemerintah hanya mampu menyediakan Rp1.000 triliun selama lima tahun atau Rp240 triliun tiap tahunnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Lima tahun ke depan kita memiliki gap pembiayaan dari kebutuhan kita Rp5.000 triliun. Besarnya setara dengan aset lima bank BUMN," kata dia.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 

Nasional
6 hari lalu

Prabowo: Negara Harus Hadir dan Berpihak pada Kelompok Rentan!

Nasional
11 hari lalu

Viral Uang Baru Redenominasi Diluncurkan 2026, Begini Penjelasan BI  

Nasional
14 hari lalu

Hore! QRIS Bisa Dipakai di China dan Korsel, Beli Dimsum dan Tteokbokki Lebih Mudah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal