Sebelumnya, dalam konferensi pers di Wina seusai pertemuan OPEC+, Rabu (5/10/2022), Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, membela keputusan pengurangan produksi minyak yang dilakukan organisasi itu.
“Kami akan terus membuktikan bahwa OPEC+ ada di sini tidak hanya untuk tinggal tetapi di sini untuk tetap sebagai kekuatan moderat untuk mewujudkan stabilitas,” ujar Pangeran Abdulaziz bin Salman.
Sekretaris Jenderal OPEC, Haitham Al Ghais, juga mengatakan OPEC+ memutuskan untuk memberlakukan pengurangan produksi yang dalam guna memberikan keamanan dan stabilitas pasar energi.
Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, mengatakan Washington telah menjelaskan pandangannya dan sangat menyayangkan keputusan OPEC+.
Ketika ditanya apakah AS kecewa dengan Arab Saudi yang mendukung keputusan OPEC+ tersebut, Menlu AS menyatakan AS memiliki kepentingan dengan Arab Saudi sebagai mitra strategis di Timur Tengah.
Dia kembali menegaskan bahwa kemitraan strategis itu telah disampaikan Presiden Joe Biden, dalam kunjungan ke Arab Saudi 3 bulan lalu.
“Kami memiliki banyak kepentingan sehubungan dengan Arab Saudi dan saya pikir Presiden telah menjelaskannya selama perjalanannya,” kata Antony Blinken.