JAKARTA, iNews.id - Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Darwin Cyril Noerhadi menjelaskan visi dan misinya dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DPR RI hari ini, Rabu (6/4/2022). Dia menyoroti aset perbankan, perlindungan konsumen, dan sinergi dengan pemangku kepentingan.
"Menyoroti perbankan, aset perbankan dalam negeri kita terhadap PDB masih terhitung rendah, hanya 35 persen, sementara jika dibandingkan Singapura 273 persen. Kita butuh menaikkan aset lebih cepat supaya aset perbankan bisa lebih tinggi," kata dia.
Dia menyebut, tak hanya perbankan, industri keuangan nonbank (IKNB) dan pasar modal juga butuh peningkatan. Selain itu, pengawasan pun perlu ditingkatkan karena kepercayaan publik memegang peran penting terhadap jasa keuangan di Indonesia.
Menurutnya, OJK juga perlu membangun dengan menggunakan pendekatan pasar, dan harus responsif dan bertanggung jawab.
"Selain itu, visi yang dipaparkan sudah ada di OJK, di mana terdapat pengawasan industri, melindungi, berdaya saing, teratur, adil, transparan, akuntabel, stabil, sustained, dan melindungi konsumen dan masyarakat," tutur Darwin.
Dia pun menekankan, perlindungan konsumen dan masyarakat harus menjadi fokus yang perlu diperhatikan. Demi menjaga stabilitas sistem keuangan, nantinya dia akan berkoordinasi dan bersinergi dengan pemangku kepentingan yang lain.
"Seperti koordinasi OJK dengan lembaga lainnya, seperti Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan, juga koordinasi antarlembaga pemerintah pun akan diperkuat, misalnya dengan Bappebti, Polri, Kejaksaan Agung, dan PPATK," ucapnya.